Rabu, Mei 27, 2009

AS Siap Berada 10 Tahun Lebih Lama Lagi di Irak?

WASHINGTON (Arrahmah.com) - Pentagon mengatakan tengah mempersiapkan diri untuk lebih lama lagi berada di Irak, persetujuan antara Irak dan AS menghasilkan kesepakatan bahwa seluruh tentara AS akan ditarik mundur dari Irak pada 2012 mendatang.

Jenderal George Casey, salah satu staf militer AS di Irak mengatakan, keadaan dunia tidak dapat diprediksi dan semakin berbahaya, Pentagon harus memiliki rencana untuk perluasan tentara AS dan operasi militer di dua perang. "Kecenderungan global sedang mengarah pada hal yang salah," ujarnya. "Para fundamentalis tersebut sepertinya ingin mengubah cara tentara AS bekerja."

Ia berbicara dalam sebuah konferensi pers yang mengundang puluhan jurnalis dan analis kebijakan yang berbasis di Washington, Selasa (26/5). Ia mengatakan, ia ingin AS menambah angkatan perang di Irak dan Afghanistan untuk satu dekade, sebagai bagian dari komitmen AS memerangi "ekstrimis" dan "terorisme" di wilayah Timur Tengah.

Casey tidak menyebutkan secara spesifik seberapa banyak unit tentara yang akan dibagi antara Irak dan Afghanistan. Ia mengatakan, salah seorang komandan AS, Jenderal Ray Odierno tengah mempelajari bagaimana tentara AS yang tersisa di Irak dapat lebih efektif di sana.

Padahal jelas-jelas invasi AS ke Irak tidak membuahkan hasil, apa yang mereka tuduhkan ternyata tidak terbukti, namun mereka masih bersikeras mempertahankan keberadaan mereka di sana.

Berbeda dengan Presiden mereka, Barack Obama yang menggembar-gemborkan akan mengakhiri perang di Irak secepatnya dan ia lebih melirik perang di Afghanistan dengan mengatakan perang di Afghanistan jauh lebih penting.

Keinginan Casey untuk mempertahankan militer AS di Irak kemungkinan karena ia melihat kondisi Irak akhir-akhir ini. Perlawanan mujahidin Daulah Islam Irak semakin mengkhawatirkan mereka. Setiap harinya selalu ada serangan yang menargetkan tentara kafir AS di Irak. Tapi sepertinya George Casey lupa, bahwa negerinya tengah mengalami krisis ekonomi yang memprihatinkan, mungkinkah keinginannya terwujud? Akankah AS mampu membiayai nafsu perangnya di dua negeri Muslim, Irak dan Afghanistan? (haninmazaya/arrahmah.com)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan